Gizi
seimbang untuk berbagai kelompok
1. Gizi Seimbang untuk
Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
Gizi
Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui mengindikasikan bahwa konsumsi ibu hamil
harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin/bayinya. Oleh karena itu ibu hamil dan ibu menyusui
membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan keadaan tidak hamil
atau tidak menyusui, tetapi konsumsi pangannya tetap beranekaragam dan seimbang
dalam jumlah dan proporsinya. Janin tumbuh dengan mengambil zat-zat gizi dari
makanan yang dikonsumsi
oleh ibunya
dan dari simpanan zat gizi yang berada didalam tubuh ibunya. Selama hamil atau
menyusui seorang ibu harus menambah jumlah dan jenis makanan yang dimakan untuk
mencukupi kebutuhan
pertumbuhan bayi dan kebutuhan ibu yang sedang mengandung bayinya serta
untuk memproduksi ASI. Bila makanan ibu sehari-hari tidak cukup mengandung zat
gizi yang dibutuhkan, maka janin atau bayi akan mengambil persediaan yang ada
didalam tubuh ibunya. Misalnya sel lemak ibu sebagai sumber kalori; zat besi
dari simpanan di dalam tubuh ibu sebagai sumber zat besi janin/bayi. Demikian
juga beberapa zat gizi tertentu tidak disimpan di dalam tubuh sepertivitamin C
dan vitamin B yang banyak terdapat di dalam sayuran dan buah-buahan. Sehubungan
dengan hal itu, ibu harus mempunyai status gizi yangbaik sebelum hamil dan
mengonsumsi makanan yang beranekaragam baikproporsi maupun jumlahnya.
Kenyataannya di Indonesia masih banyak ibu-ibu yang saat hamil mempunyai status gizi kurang, misalnya kurus dan menderita Anemia.
Hal inidapat
disebabkan karena asupan makanannya selama kehamilan tidak mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan bayinya. Selain itu kondisi
ini dapat diperburuk oleh beban kerja ibu hamil yang biasanya sama atau lebih
berat dibandingakan dengan saat sebelum hamil. Akibatnya, bayi tidak
mendapatkan zat gizi yang dibutuhkan, sehingga mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya. Demikian pula dengan konsumsi pangan ibu menyusui harus
bergizi seimbang agar memenuhi kebutuhan zat gizi bayi maupun untuk mengganti
zat gizi ibu yang dikeluarkan melalui ASI. Tidak semua zat gizi yang
diperlukan bayi dapat dipenuhi dari simpanan zat gizi ibu, sep erti vitamin C dan vitamin. Oleh
karena itu harus didapat dari konsumsi pangan ibu setiap hari
2.
Gizi Seimbang untuk Bayi 0-6 bulan
Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan
cukup hanya dari ASI. ASI merupakan makanan yang terbaik untuk bayi oleh karena
dapat memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan bayi sampai usia 6 bulan, sesuai
dengan perkembangan sistem pencernaannya, murah dan bersih.
3.
Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan
Pada anak usia 6-24 bulan, kebutuhan
terhadap berbagai zat gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi
hanya dari ASI saja. Pada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan
dan perkembangan cepat, mulai terpapar terhadap infeksi dan secara fisik mulai
aktif, sehingga kebutuhan terhadap zat gizi harus terpenuhi dengan
memperhitungkan aktivitas bayi/anak dan keadaan infeksi. Agar mencapai gizi
seimbang maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau MP-ASI,
sementara ASI tetap diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan,
bayi mulai diperkenalkan kepada makanan lain, mula-mula dalam bentuk lumat,
makanan lembik dan selanjutnya beralih ke makanan keluarga saat bayi berusia 1
tahun.
4.
Gizi Seimbang untuk Anak usia 2-5 tahun
Kebutuhan zat gizi anak pada usia
2-5 tahun meningkat karena masih berada pada masa pertumbuhan cepat dan
aktivitasnya tinggi. Demikian juga anak sudah mempunyai pilihan terhadap
makanan yang disukai termasuk makanan jajanan.
5.
Gizi Seimbang untuk Anak 6-9 tahun
Anak pada kelompok usia ini
merupakan anak yang sudah memasuki masa sekolah dan banyak bermain
diluar, sehingga pengaruh kawan, tawaran makanan jajanan, aktivitas yang tinggi
dan keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi menjadi tinggi. Sebagian anak
usia 6-9 tahun sudah mulai memasuki masa pertumbuhan cepat pra-pubertas,
sehingga kebutuhan terhadap zat gizi mulai meningkat secara bermakna.
6.
Gizi Seimbang untuk Remaja (10-19
tahun)
Kelompok ini adalah kelompok usia
peralihan dari anak-anak menjadi remaja muda sampai dewasa. Kondisi penting
yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi kelompok ini adalah pertumbuhan
cepat memasuki usia pubertas, kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian
terhadap penampilan fisik “Body
image” pada remaja puteri
7.
Gizi Seimbang untuk Dewasa
Perilaku konsumsi pangan bergizi
seimbang dapat terganggu oleh pola kegiatan kelompok usia dewasa saat ini yaitu
persaingan tenaga kerja yang ketat, ibu bekerja diluar rumah, tersedianya
berbagai makanan siap saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan tentang gizi
menyebabkan keluarga dihadapkan pada
pola kegiatan yang cenderung pasif atau “sedentary life”, waktu di rumah yang
pendek terutama untuk ibu, dan konsum
si pangan yang tidak seimbang dan
tidak higienis.
8.
Gizi Seimbang untuk Usia Lanjut
Dengan bertambahnya usia, khususnya usia di
atas 60 tahun, terjadi berbagai perubahan dalam tubuh yaitu mulai menurunnya
fungsi berbagai organ dan jaringan tubuh, oleh karenanya berbagai permasalahan
gizi dan kesehatan lebih sering muncul pada kelompok usia ini. Perubahan
tersebut meliputi antara lain organ pengindra termasuk fungsi penciuman
sehingga dapat menurunkan nafsu makan; melemahnya sistem organ pencernaan
sehingga saluran pencernaan menjadi lebih sensitif terhadap makanan tertentu
dan mengalami sembelit; gangguan pada gigi sehingga mengganggu fungsi
mengunyah; melemahnya kerja otot jantung; pada wanita memasuki
masamenopause dengan berbagai akibatnya; dan lain-lain. Hal tersebut
menyebabkan kelompok usia lanjut lebih rentan terhadap berbagai penyakit,
termasuk terlalu gemuk, terlalu kurus, penyakit hipertensi, penyakit jantung,
diabetes mellitus, osteoporosis, osteoartritis dll. Oleh karena itu, kebutuhan
zat gizi pada kelompok usia lanjut agak berbeda pada kelompok dewasa,
sehingga pola konsumsi agak berbeda, misalnya membatasi konsumsi gula, garam
dan minyak, makanan berlemak dan tinggi purin. Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan
dalam jumlah yang cukup